it’s about all word’s

Jason Lamuda on interview

Posted on: April 17, 2011

‘Penjualan via online Indonesia potensial’

Pada 5 April 2011, pasar retail Indonesia dikejutkan dengan akuisisi situs penyedia diskon Tanah Air, Disdus.com oleh Groupon, sebuah situs penyedia diskon terbesar di dunia asal Chicago, AS yang didirikan Andrew Mason dan diperebutkan oleh dua raksasa Google dan Yahoo.

Lewat akuisisi tersebut, layanan yang bisa memfasilitasi pembayaran secara online atau mobile di pasar retail Indonesia semakin dicengkram pemain luar negeri.

Saya beruntung dapat ‘berbincang’ dengan Jason Lamuda, CEO Groupon Indonesia yang lulusan M.S. Finance dari Columbia University dan B.S. Chemical Engineering dari Purdue University, berikut petikan wawancara dengan pengusaha berusia 25 tahun tersebut:

Sebelum saya bertanya tentang Groupon, bisa diceritakan tentang Disdus?

Disdus diluncurkan pada 11 Agustus 2010 dengan mendapat suntikan modal dari East Ventures dari Singapura, penasehat pendirian Disdus adalah Andrew Darwis pendiri Kaskus.

Bagaimana Disdus memperoleh laba?

Disdus mengambil komisi dari pihak merchant hanya dari setiap voucher yang terjual.

Berapa jumlah voucher yang sudah terjual hingga sejauh ini?

Total voucher yang terjual sudah lebih dari 30.000

Berapa jumlah merchant atau perusahaan yang sudah pernah bekerjasama dengan Disdus?

Cakupan pasar mencapai lebih dari 150.000 anggota dengan partner lebih dari 150-200 merchants. Lewat fasilitasi pembayaran secara online atau mobile ini total dana yang bisa dihemat konsumen mencapai Rp1 miliar.

Jadi itu alasan Groupon tertarik mengakuisisi Disdus?

Groupon telah dikenal sebagai perusahaan yang berkembang sangat pesat telah merencanakan untuk meluaskan bisnisnya ke wilayah Asia Tenggara dimana Indonesia adalah salah satu pasarnya.

Seperti yang sudah diketahui bersama, Indonesia adalah negara dengan populasi yang sangat besar yaitu lebih dari 240 juta orang, memiliki pertumbuhan pasar yang sangat besar pada ruang penjualan onlinenya. Hal ini karena semakin meningkatnya penetrasi internet serta masyarakat kelas menengah yang juga sedang tumbuh.

Sementara dalam beberapa bulan setelah peluncurannya, Disdus telah tumbuh menjadi pemimpin pasar dan contoh nomor satu di dalam daily deal/social commerce space.

Rob Solomon, Presiden Direktur dan COO Groupon memuji Disdus, hanya dalam beberapa bulan sejak diluncurkan, Disdus telah menjadi pemimpin pasar dan contoh pembelian kolektif kelas satu.

Apa harapan dari akuisisi ini?

Groupon Indonesia atau Disdus saat ini dapat semakin memperkaya kekuatan dan pengalamannya melalui jaringan Groupon untuk kemudian membentuk merchant-merchant lokal untuk beriklan atau memasarkan diri mereka kepada pelanggannya di Indonesia.

Apakah peluang pasar ritel Indonesia yang semakin tinggi atau adakah sebab lain?

Tentunya hal ini merupakan salah satu alasan. Konsep utama dari Groupon adalah menjadi alat marketing yang baru untuk para merchant lokal dan mendatangkan pelanggan baru untuk mereka.

Pendekatan berinovasi ini terhadap e-commerce telah membawa jutaan dollar pendapatan baru pada para pebisnis lokal, sementara bagi sisi pelanggan juga sudah berhemat miliaran dolar karenanya.

Saat ini Groupon telah melayani 46 negara dan 500 pasar yang berbeda di berbagai kota di seluruh dunia. Kami sangat gembira karena dengan adanya Groupon di Indonesia, hal ini akan membantu para pebisnis lokal untuk semakin mempertajam dan merevolusi cara mereka berbisnis di pasar ritel di Indonesia.

Berapa nilai akuisisi tersebut?

Sayangnya kami tidak dapat memberitahukan hal-hal sehubungan dengan akuisisi.

Pasca proses akuisisi, apakah seluruh manajemen dan pengembangan masih melibatkan SDM lokal? Siapa yang akan memimpin Disdus nantinya?

Ya, tim manajemen di sini [Groupon Indonesia] masih dipimpin oleh saya dan Ferry Tenka. Kami akan menggunakan pengalaman dan jaringan milik Groupon International untuk memberikan yang terbaik bagi para merchants dan para pelanggan.

Sebelum mengakuisisi Disdus, tahun lalu Groupon mengakuisisi sejumlah situs. Bisa dijelaskan situs apa saja dan atas dasar apa saja akuisisi itu dilakukan?

Beberapa website yang telah bergabung sebagai bagian dari jaringan Groupon di Asia Tenggara yaitu Groupon Singapore (Beeconomic) dan Groupon Malaysia (Groupsmore).

Pasca membeli perusahaan teknologi mobile Mob.ly adakah rencana merilis peranti genggam beraplikasi bagi situs-situs yang telah diakuisisi?

Rencana kami saat ini untuk Groupon Indonesia adalah untuk fokus pada memperbaiki website, memiliki lebih banyak partner untuk merchant dan menyediakan deal terbaik bagi para pelanggan. Sementara aplikasi mobile juga berada dalam rencana kami.

Groupon berencana menyerap dana senilai US$25 juta melalui IPO pada tahun ini. Kapan IPO akan dilakukan? Bisa dijelaskan rencana Groupon setelah mendapatkan dana tersebut.

Saat ini kami masih fokus untuk membangun perusahaan ini. Komentar apapun mengenai IPO akan dikeluarkan oleh kantor pusat kami di Amerika Utara.

Leave a comment

Categories

Archives

Pages

April 2011
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930